top of page

Celebrating 26 years of God's Goodness

No one church is perfect. The church is filled with imperfect people who are trying to support, comfort, and love each other the way Jesus does. Ecclesia has been my home for almost 10 years now – it’s far from perfect but I don’t know where I will be without it and there’s no way I will ever change my decision to be part of this church. Thank you my beautiful church and HAPPY 26th Birthday.


In the video below, Ps Samuel Djunaedi (Senior Pastor) shares how God moves his heart to start Ecclesia. This is how Ecclesia starts




 

Have a read of these 2 testimonies of our friends from Ecclesia Mission Hills & Eastern as well.



Testimony from Yenny Setiawati – Ecclesia Mission Eastern


Gereja Ecclesia Mission Eastern adalah gereja tempat saya beribadah pertama kali di Sydney, gereja dimana saya dapat komunitas pertama saya di Sydney dan bahkan gereja dimana saya bertemu Johan, suami saya.

Saya bersyukur bisa bergereja di Ecclesia Mission Eastern dimana di gereja ini, saya bisa lebih bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan secara pribadi dan melayani bersama-sama dengan suami saya.


Melalui gereja ini juga saya menyaksikan secara pribadi bagaimana Tuhan bekerja mengubahkan hidup Johan dan bertumbuh semakin dekat dengan Tuhan.


Melalui pelayanan kami di LIFE, saya pribadi belajar banyak hal. Tuhan banyak mengajarkan dan membentuk karakter saya serta menguji hati saya. Saya belajar untuk melayani dengan hati bersyukur, hati sebagai hamba serta kerendahan hati. Saya juga belajar untuk berbesar hati (big heart) menerima hal-hal dan respon-respon yang tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan. Hal-hal yang tentunya tidak mudah bagi saya, yang sampai saat ini saya masih terus belajar dan mengandalkan Tuhan untuk membantu mengubahkan saya.


Dengan kondisi tempat tinggal kami yang jauh dari gereja dan anak-anak kami masih kecil, membuat saya dan Johan punya tantangan tersendiri dalam pelayanan kami, disamping tantangan-tantangan lainnya, yang terkadang membuat kami struggle juga.


Kalau dipikir secara manusia, buat apa mengorbankan banyak hal dengan segala tantangan yang ada demi pelayanan kami, Johan harus pulang tengah malam pada saat anak-anak sudah tidur dan tidak ketemu dan banyak hal-hal lainnya juga.


Tapi seringkali kekuatan baru muncul ketika saya mengingat kembali campur tangan Tuhan dalam hidup saya dan Johan, bagaimana Tuhan begitu setia membawa kami dari satu kemenangan demi kemenangan atas pergumulan kami, bagaimana Tuhan tidak pernah lalai dan selalu memegang janji-Nya buat kami, bagaimana kasih setia Tuhan selalu nyata dalam hidup kami yang membuat kami terus berusaha untuk melayani dengan hati bersyukur, ditengah kelebihan dan kekurangan kami.


Tuhan juga seringkali memberikan penghiburan dan kejutan-kejutan yang tidak kami sangka-sangka ketika kami sedang down. Tuhan seperti kasih sign ke kami kalau DIA melihat dan memperhitungkan apa yang kami lakukan untuk DIA sekecil apapun tidak akan kembali dengan sia-sia.


Saya sangat bersyukur buat LIFE members yang sangat supportif, yang selalu kompak dan selalu menunjukkan kasih untuk saling memperhatikan dan membantu satu sama lain. Saya bersyukur karena berada di komunitas yang punya komitmen untuk bertumbuh bersama di dalam Tuhan ditengah kesibukan mereka dalam pekerjaan dan mengurus anak.


Buat saya dan Johan, they are our second family that we can't thank GOD enough as all of them are a blessings to us. Words simply cannot tell how much they mean to us.


Saya juga sangat bersyukur buat para pastors yang mempunyai komitmen tinggi untuk melayani.


Satu hal lagi, saya melihat ada "Masa Depan" di gereja Ecclesia Mission Eastern dimana saya melihat semakin hari semakin banyak jumlah anak-anak Sunday School dan bahkan bertambah 1 kelas lagi. Di tengah segala kelebihan dan kekurangan gereja kita, saya tahu kalau Tuhan punya rencana yang indah untuk gereja kita.


Saya berdoa dan berharap supaya seluruh anak-anak di Sunday School tidak menjadi anak yang terhilang, namun boleh mengalami Tuhan secara pribadi, terus bertumbuh di dalam Tuhan dan bahkan dipakai Tuhan secara luar biasa dimanapun mereka berada nantinya. Biar firman Tuhan yang mereka pelajari saat ini tidak kembali dengan sia-sia, namun boleh berbuah lebat.


Kerinduan saya adalah melihat gereja kita dipakai Tuhan lebih lagi, adanya kesatuan hati diantara pelayan dalam melayani, jemaat yang ada, boleh bertumbuh dan tertanam dalam LIFE, para LIFE member boleh semakin bertumbuh di dalam Tuhan, jemaat baru bisa "feel home" ketika mereka datang ke gereja.



Testimony by Wellson Sugiarto – Ecclesia Mission Hills

I am very grateful to have a church that I can call as my own family. Ecclesia Mission has not only become a community that I love, but also a part of my life. Being under the umbrella of Ecclesia Mission has helped me to grow my spiritual life as well as growing up to become the man I am today.


I remember when I first came to this church, I was just a young 8 year old boy who did not understand much about Christianity nor fully understand who Jesus Christ is. I attended Church at the time merely to just follow my grandma and uncle around as I did not know the purpose behind going to church.


Through the help of the Sunday School teachers at the time, who made it interesting for the kids around my age to learn about God, I was able to learn more and more about the love of Christ and therefore grew my interest in hearing Jesus's miraculous stories.


As I grew older into my teenage years, I was introduced to a more deeper means of Christianity which allowed me to explore more about my faith in Christ. I am forever thankful to the youth leaders who have guided me built a strong foundation for myself in Christ and to finally have a real relationship with the saviour of my life.


Through this church, I was able to start my ministry to serve God and to really show my love for God in action. I learnt to serve God in any way I could. One leader taught me that it doesn't matter what ministry I wanted to do, as long as I'd do it whole heartedly with the intention to be a servant of God, God will appreciate it. Until this day, I hold this principle tight in my journey with God and I am always willing to do anything to serve God.


Now looking back, to the time I first stepped foot into Australia where I felt an enormous amount of loneliness and without having the protection of my parents who had to stay in Indonesia for a little longer (due to family business at the time), I have come a long way.


Furthermore, despite the fact that I was a new foreign kid to Ecclesia, the family of Ecclesia has embraced me as their own child and I am forever thankful for the sweet and memorable memories I have had with the church for the past 18 years. I am also forever thankful to the leaders of this church for giving me a home and a space to grow spiritually as well as to grow as a man of God.



72 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page