Saya rasa semua orang juga suka makan. Saya suka makanan. Menurut saya, ketika seseorang memilih untuk berpuasa, itu bukan keinginan alami. Itu adalah tindakan iman dan tindakan kepatuhan. Saya melakukan puasa secara teratur setiap tahun ketika gereja membuat program puasa tahunan secara teratur. Saya mendapat banyak inspirasi tentang puasa ketika saya membaca sebuah buku berjudul “Fasting” oleh Jentezen Franklin. Buku ini mengubah pandangan saya tentang puasa dan membuat saya merasa senang ketika melakukannya. Berpuasa tidak hanya memberi kita manfaat rohani tetapi ada juga sisi fisiknya.
Secara fisik, puasa membersihkan tubuh kita dan membantu tubuh kita menghilangkan racun. Secara rohani, janji-janji Allah (ditulis dalam Matius 6:33) memberi tahu kita bahwa bagi kita masing-masing yang ingin mencari Allah dan Kerajaan-Nya sebagai prioritas mereka, Allah akan mengurus kebutuhan kita juga.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Matius 6:33 TB
Jadi ingatlah ketika kita berpuasa, ini bukan hanya tentang tidak makan. Bagian penting dari puasa adalah kita memberikan waktu khusus untuk menghabiskan waktu sendirian bersama Tuhan, fokus pada Firman-Nya, dan menggunakan waktu ekstra untuk lebih banyak berdoa dan lebih banyak beribadah. Karena puasa tanpa menghabiskan waktu bersama Tuhan hanyalah diet 'khusus'.
Ketika kita lapar akan lebih banyak dari-Nya, saya percaya Dia akan mengungkapkan sesuatu kepada kita secara pribadi. Jika kita membutuhkan kekuatan, Dia akan memuaskan kita dengan kekuatan-Nya. Jika kita membutuhkan kebijaksanaan, Dia akan mengisi kita dengan kebijaksanaan-Nya seperti Salomon. Dia juga berurusan dengan hati kita. Dia mengubah hati kita, melembutkannya dan membuat kita lebih waspada dan sadar dengan hal-hal rohani karena kita berada dalam posisi fokus.
Saya benar-benar berterima kasih kepada semua orang di gereja yang mengambil bagian dalam periode puasa. Saya benar-benar percaya Tuhan adalah hadiah bagi mereka yang rajin mencari-Nya (Ibrani 11: 6). Saya berdoa agar kita semua mengalami keindahan Tuhan dalam setiap kehidupan kita. Dia yang bisa memuaskan kita. Lebih dari pekerjaan, posisi, uang, atau bahkan keluarga kita. Dia adalah orang yang dapat membantu kita ketika masalah, badai, tantangan, lembah-lembah gelap datang ke kehidupan kita. (Bantuan saya datang dari Tuhan, pencipta surga dan bumi - Mazmur 121: 2).
Untuk semua orang yang belum pernah melakukan 'puasa', izinkan saya mendorong Anda. Jangan ragu untuk mengambil langkah dalam perjalanan spiritual ini. Anda bisa mulai dengan melewatkan 1 kali makan, Anda dapat memilih antara melewatkan sarapan, makan siang atau makan malam. Jika itu penting bagi Anda, itu juga penting bagi Tuhan. Setiap pengorbanan atau upaya yang Anda lakukan, Tuhan tahu dan Dia akan melakukan sesuatu darinya. Ambil langkah dengan iman dan Dia akan memberi Anda kekuatan. Tuhan memberkati Anda.
In His Blessing,
Fefe Here
Berikut adalah kesaksian saudara saudari kita dari Ecclesia Mission Eastern tentang puasa yang baru saja mereka jalani.
Ps. Nino Maulana
Apakah ini pertama kalinya Anda melakukan puasa? Ini bukan pertama kalinya saya berpuasa. Puasa tahun ini agak berbeda dari biasanya, karena tahun ini seperti pesan Ps. Yappy tujuan kita berpuasa bukan untuk meminta sesuatu dari Tuhan tapi simply untuk mengenal dan mendekatkan diri lebih lagi kepada Tuhan. We should not see God as being useful, but above of all He is beautiful. So pada puasa kali ini saya banyak melakukan reflection tentang Tuhan, kebaikanNya dalam kehidupan saya & keluarga selama ini, dan tidak menaikkan permohonan khusus secara pribadi.
Apa saja yang menjadi challenge untuk Anda dalam menjalani puasa ini? Karena saya suka makan, tantangan terbesar adalah menahan lapar 😊. Seriously, tantangan terbesar bagi saya adalah menjaga focus hati kepada Tuhan. Sebagai karyawan yang bekerja 9-5 setiap hari, tidak selalu mudah untuk berpuasa dengan menjaga fokus kepada Tuhan dalam doa dan pembacaan Firman. Pekerjaan di kantor tentunya menuntut konsentrasi dan perhatian. Tetapi saya mengusahakan untuk sedapat mungkin berdialog dengan Tuhan di sela-sela bekerja di kantor, dan juga waktu senggang di rumah.
Apakah Tuhan berbicara dengan lebih jelas kepada Anda secara pribadi selama masa2 puasa ini? Saya percaya Tuhan selalu berbicara khususnya melalui FirmanNya (Alkitab), kapan pun waktunya dan bagaimana pun keadaan kita. Berpuasa membuat kita lebih 'switched on' tapi bukan berarti Tuhan hanya berbicara ketika kita berpuasa. Namun demikian, selama puasa ini ada satu hal yg saya percaya Tuhan taruhkan di dalam hati saya secara pribadi. Saya akan terus uji, gumuli dan doakan lebih lagi.
Stefanie Salim/Mei-Mei:
Biasanya ketika saya berpuasa (pengalaman dari sebelumnya), biasanya saya merasakan hal yang sangat “tangible” seperti saya mendapat jawaban doa yang saya doakan, saya mendengar suara Tuhan jelas ketika saya berdoa atau membaca Firman.
Tetapi tahun ini, pengalaman saya selama puasa ini, saya merasa “He is so silent”.
Saya tidak merasakan hal-hal yang biasa saya rasakan ketika saya berpuasa.
Saya sampai bertanya-tanya kepada Tuhan mengapa Tuhan kok tidak berbicara jelas lewat doa atau Firman. Tetapi Roh kudus terus mengingatkan saya untuk tetap setia dalam berpuasa.
Dan 2 hari lalu saya menangis tersungkur di hadapan Tuhan bertanya, "Tuhan, where are You when I need You the most?”
Disana saya baru menyadari, Tuhan sepertinya tidak berbicara karena Dia sedang menunggu saya. Mungkin saya bisa jelaskan maksud saya ini.
Kadang kita berpuasa dengan tujuan/motivasi yang berbeda-beda. Tapi sebenarnya berpuasa adalah saat dimana kita menanggalkan semua dan datang sepenuhnya mencari Tuhan bukan karena kita ingin mendapatkan jawaban doa/penghiburan, etc (ini adalah bonus dari puasa).
Tuhan sedang mengingatkan kembali focus puasa ini adalah “DIA” yaitu sosok pribadi-Nya. Dan lewat ini saya baru menyadari saya lebih mengenal pribadi-Nya (sisi yang sebelumnya belum saya pernah lihat atau rasakan).
Meskipun mungkin Tuhan belum atau mungkin tidak menjawab doa kita, DIA tetap Tuhan.
Yang saya pelajari dalam puasa ini, Tuhan mengingatkan saya, bahwa di dalam hal yang “biasa /ordinary things“ – berdoa, membaca Firman – kita sedang menabur benih iman di dalam hidup pribadi kita. Kita sedang equip our self for future battles.
Mungkin kita tidak menuainya sekarang, tapi itu akan dituai di masa datang waktu pergumulan menyerang kita.
Tuhan pun mengingatkan saya untuk terus sepenuh hati mencari DIA.
Challenge yang saya rasakan selama puasa ini yaitu "waktu", karena dengan berkerja full time, sibuk mengurus keluarga, anak dan urusan rumah, terkadang mudah untuk saya mencari-cari alasan tidak punya waktu untuk berdoa.
Tapi Roh Kudus mengingatkan untuk menaruh prioritas hidup saya. Mencari Tuhan adalah air hidup untuk kehidupan saya dan keluarga..
Seperti kalau kita tahu betapa berharganya sesuatu barang, kita akan menjaganya dengan baik.
Sama seperti hubungan kita bersama dengan Bapa kita di Surga, kita harus menjaganya , yaitu dengan meluangkan waktu untuk DIA.
Semoga kesaksian saya memberkati Saudara
Angelica Tanzil/Jelly:
Setiap ada program puasa di gereja, saya selalu berusaha mengikutinya. Jadi ini bukan pertama kalinya saya ikut berpuasa. Kadang ada banyak cobaan dan halangan, namun saya berusaha untuk tetap ikut menjalani puasa. Namanya masih manusia, keinginan untuk setia tinggi, tetapi badan ini lemah, menahan lapar itu susah, jadi ada banyak kejadian dimana kadang saya batal juga puasanya. Pada saat batal kadang ada perasaan tertuduh, tetapi saya percaya Tuhan melihat kesungguhan hati, jadi saya tidak berkecil hati, atau merasa berdosa karena batal puasa, tetapi lebih semangat untuk memberikan yang lebih baik buat Tuhan di hari besoknya.
Puasa tahun ini agak sedikit berbeda, karena tahun ini kami melibatkan anak-anak kami dalam doa bersama sebelum tidur, setiap hari selama bulan puasa ini. Ada doa tertentu yg kami naikkan, dan semakin kami berdoa, kami menjadi lebih yakin lagi untuk menyerahkan permasalahan kami di tangan Tuhan. Semakin berdoa, kami makin menyadari bahwa kami tidak bisa berbuat apa-apa tanpa pertolongan-Nya. Jawaban doa specific nya belum kami lihat, tetapi apapun itu, kami percaya pasti yg terbaik.
Untuk dapat bangun setiap pagi dengan tidak kekurangan suatu apapun, itu merupakan jawaban doa kami setiap hari. Jadi bagi kami, Tuhan itu selalu mendengar dan menjawab doa kami setiap hari. Saya ingin memberi semangat kepada Saudara semua, walaupun puasa akan segera berakhir, asal doa kita tidak berakhir, percayalah permasalahan kita Dia akan atasi. He is faithful and His blessings and mercy is new every morning! So I hope you can count your blessings every day!!
Tante Giok Lien
Pengalaman saya dalam menjalankan puasa di tahun 2019 sangat bergairah, meskipun menahan kesukaan saya yaitu makan.
Bagi saya puasa itu sungguh-sungguh me-refresh spiritual saya. Seperti baterai mobil yang karena dipakai terus lama-lama akan habis, lalu dicharge kembali sebelum mati.
Demikian juga spiritual kita selama puasa, kita isi lebih banyak daripada hari-hari biasa; sehingga menjadi segar dan bersemangat kembali.
Biasanya dengan kesibukan-kesibukan dan masalah-masalah yang ada dalam kehidupan kita membuat diri kita capai, dan akhirnya hanya sedikit waktu untuk Tuhan.
Dalam puasa ini saya mengurangi kegiatan-kegiatan sehari-hari dan menggantikan dengan banyak mendengar kotbah-kotbah dan baca Firman Tuhan.
Saya sudah mulai berpuasa dari sejak masih muda; Puji Tuhan saya mempunyai mami yang banyak memberi teladan buat saya dalam pengiringan bersama Tuhan.
Beberapa challenge selama berpuasa tahun 2019:
Kadang buka puasa lebih awal karena selama puasa ada family yang datang dari Indonesia
Kesehatan yang tidak mengijinkan hampir saja drop off, tapi Puji Tuhan akhirnya dapat melewati sampai selesai, meskipun di tengah-tengah saya ambil puasa half day.
Saya berpendapat yang terpenting di dalam puasa ini bukannya berapa lama kita tidak makan dan minum, tapi berapa lama kita memberikan waktu yang lebih banyak untuk mencari Tuhan (memberi makan spiritual kita).
Secara khusus selama puasa ini Tuhan mengajarkan kepada saya untuk lebih konsisten dalam "mencari wajah Tuhan". Jadi tidak hanya pada waktu puasa.
Yang diartikan disini jangan hanya berdoa dan membaca Firman Tuhan; tetapi yang terlebih penting menyembah Dia (mencari wajah Tuhan), mengingat kebaikan Tuhan yang sudah diberikan; sehingga iman kita menjadi lebih kuat. - Mazmur 105:4.
Commentaires